Perbandingan Penambahan Serat Pada Mortar Normal dan Mortar Geopolimer
Main Article Content
Abstract
Infrastruktur yang dibangun sampai pada saat ini mengalami perkembangan dalam mengejar ketertinggalan dan meningkatkan daya saing nasional. Infrastruktur yang dibangun pada pelaksanaannya harus ramah terhadap lingkungan agar tidak menyebabkan pengaruh negatif bagi lingkungan sekitar dan dapat berkelanjutan sehingga banyak manfaat yang diperoleh dari pembangunan dapat dirasakan oleh generasi yang akan datang. Pada penelitian ini sebagai perbandingan yaitu menggunakan serat fiber yang ditambahkan pada mortar normal dan mortar geopolymer. Metode yang digunakan dalam pengujian mortar geopolymer dan mortar semen ini menggunakan acuan Standar Nasional Indonesia (SNI) untuk pengujian bahan dan sampel. Campuran alkali Natrium Silikat (Na2SiO3) dan Natrium Hidroksida (NaOH) digunakan pada mortar geopolimer dengan perbandingan 5:1 yang dilakukan pada umur 7,14, dan 28 hari. Hasil pengujian kuat tekan mortar didapatkan nilai kekuatan mortar normal menggunakan serat fiber meningkat yaitu 22,98 Mpa maka mortar tersebut termasuk mortar type M , dan pada mortar geopolymer menggunakan serat fiber meningkat yaitu 6,86 Mpa maka mortar tersebut termasuk mortar type N. Kenaikan kuat tekan mortar normal dengan menggunakan serat fiber ini sebesar 1% dan kenaikan kuat tekan mortar geopolymer dengan menggunakan serat fiber ini sebesar 100%.